Malang –
Guna membantu masyarakat kurang mampu, kaum muda yang tergabung dalam Poros Satu Titik gerakan kepemudaan Arek Kabupaten Malang, membagikan ratusan paket sembako bagi keluarga pra sejahtera, Rabu (6/3/2024).
Kaum muda Kabupaten Malang berharap, bisa mewadahi generasi milenial untuk lebih progresif di segala aspek atau bidang kepemudaan mulai dari musik, kebudayaan dan sosial.
Menurut Nanang Susilo, Ketua Poros Satu Titik Kabupaten Malang menjelaskan, untuk mengawali langkah pertama dibidang sosial, Poros Satu Titik akan menginisiasi Gerakan moral yaitu Pembagian sembako untuk masyarakat pra sejahtera.
“Gerakan moral ini adalah bentuk empati kami kepada kaum pra sejahtera. Karena mahalnya harga sembako terkhususnya beras. Langkah pertama kami hanya di area Kecamatan Turen, dan selanjutnya, kami akan bergerak di beberapa kecamatan di kabupaten malang,” tegas Nanang Susilo atau yang akrab disapa Jhon, Rabu (6/3/2024) sore.
Kata Jhon, seluruh bantuan didapat Poros Satu Titik bersama generasi muda di Kabupaten Malang secara swadaya dan dukungan pihak lain yang konsen memberikan bantuan kemanusiaan.
“Untuk dukungan atau support berasal dari pihak yang tidak mau disebutkan, karena memang tujuan daripada gerakan moral ini adalah kemanusian.
Gerakan Moral Komunitas Poros Satu Titik Arek Enom di Kecamatan Turen, sambung Jhon, diawali dengan penyerahan bantuan sembako bagi warga Pra Sejahtera dan kaum dhuafa. Selain wilayah Turen, juga pendistribusian sembako juga dilakukan di kecamatan Gondanglegi dan kecamatan Pagelaran.
“Pendistribusian bantuan sembako kita juga melibatkan komunitas pemuda dari Remaja Islam Gondanglegi (Risgo), dan juga Gondanglegi Bersatu,” ucapnya.
Jhon menambahkan, pembagian sembako dengan sasaran kaum duafa dan keluarga pra sejahtera dengan total 50 Paket sudah didistribusikan di Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi sebanyak 22 titik. Kemudian Desa Gondanglegi Wetan sebanyak 15 titik. Dan Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran sebanyak 13 Titik.
Sembako tersebut berupa beras 5 kilogram, 2 liter minyak goreng, 1 kilogram gula pasir, 2 kotak teh, satu renteng kopi sachet dan 10 bungkus mie instan.
“Sasaran kegiatan sosial tersebut yakni kelompok warga dari kalangan fakir miskin, kaum dhuafa, keluarga pra sejahtera, Janda kemudian kegiatan serupa akan kita gelar Kepanjen dan juga wilayah Dampit,” pungkas Jhon. (*)