Polres Malang – Kemunculan Beragam kesenian daerah yang akhir-akhir ini menjadi trending dikalangan masyarakat kabupaten malang terutama untuk kalangan muda-mudi serta anak-anak dibawah umur menjadikan keuntungan tersendiri bagi para pecinta kesenian maupun kelompok pelaku seni itu sendiri yang terus kebanjiran job untuk tampil dalam berbagai kesempatan contohnya seperti hajatan, syukuran maupun pada kegiatan kampanye pada masa menjelang pemilu tahun ini.
Hal tersebut berdampak positif pada perkembangan kesenian daerah dan sekaligus memunculkan beragam bakat-bakat seni yang ada dimasing-masing wilayah, dalam hal perekonomian juga turut mandongkrak perekonomian serta pemasukan bagi kelompok dan para pelaku kesenian tersebut maupun para pedagang yang turut meramaikan event pertunjukan yang ada.
Disisi lain juga muncul beberapa kekhawatiran dari warga masyarakat terutama para orang tua yang anak-anaknya ikut terlibat dan berinteraksi secara langsung dengan kegiatan kesenian tersebut.
Rasa cemas dan was-was dengan kondisi anak-anak dibawah umur yang terlibat dalam kegiatan kesenian tersebut berulang kali disampaikan secara langsung oleh para orang tua dan tokoh masyarakat maupun tokoh agama kepada Kapolsek Jabung dalam berbagai kesempatan seperti pada saat kegiatan Jum’at Curhat yang dilaksanakan Kapolsek bersama anggotanya pada hari jum’at pagi dilima belas desa yang ada dikecamatan jabung kabupaten malang.
Pada kesempatan Upacara Bendera pagi hari ini Senin (29/1/2024) bertempat di halaman IAI Sunan Kali Jogo Jabung yang diikuti oleh pelajar tingkat mulai tingkat SMP hingga perguruan tinggi Institut Agama Islam (IAI) yang seluruhnya dibawah naungan Yayasan Sunan Kali Jogo Jabung berjumlah kurang lebih tiga ribu lima ratus orang pelajar, Kapolsek Jabung memberikan penyuluhan tentang beberapa hal diantaranya cegah kenakalan remaja, cegah penyalah gunaan narkoba serta miras dan tertib berlalu-lintas.
Selain itu Kapolsek Jabung juga menggaris bawahi tentang banyaknya keluhan dari para orang tua pelajar dan guru tentang kondisi anak-anak yang mulai terpengaruh dengan adanya peryunjukan kesenian seperti kuda lumping atau jaran kepang, kesenian bantengan dan juga chek sound yang umumnya melewati batas waktu yang telah ditentukan tanpa memperhatikan dampak negatifnya bagi anak-anak yang umumnya merupakan pelajar mulai tingkat SD hingga SMA sederajat menjadi malas dan untuk belajar serta yang lebih parah lagi tidak masuk sekolah.
Suyanto (Kapolsek Jabung) sangat menyayangkan dengan munculnya kondisi tersebut diatas sehingga dirinya bersama seluruh anggotanya terutama Bhabinkamtibmas yang secara terus menerus setiap hari melakukan upaya dan langkah penyuluhan kepada para pelajar diseluruh sekolah yang ada diwilayahnya.
Dirinya juga telah menegaskan tentang pembatasan waktu perijinan kegiatan masyarakat sesuai aturan yang ada yaitu maksimal pukul : 23.00 Wib dan bila terjadi pelanggaran tentang pembatasan waktu perijinan tersebut dilapangan petugas akan mengambil tindakan tegas untuk menghentikan kegiatan tersebut dan juga tindakan secara administrasi berupa pelarangan perijinan diwilayahnya.
Tindakan tersebut diatas merupakan bentuk kepedulian Kepolisian terhadap kondisi pelajar dan anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa sehingga semua pihak wajib memberikan perhatian secara khusus dan nyata untuk bekal masa depan mereka sekaligus juga mewujudkan kemajuan kesenian daerah yang berdampak positif dan bermartabat serta memiliki nilai seni yang luhur sehingga menjadi ciri khas bangsa dan negara didunia International.
Semua itu tidak akan dapat terwujud tanpa adanya peran serta dan kerjasama yang baik antara orang tua guru dan seluruh instansi pemerintah yang ada.
Camat Jabung serta Komandan Koramil 23 Jabung yang turut hadir pada kesempatan tersebut juga turut menggaris bawahi apa yang disampaikan oleh Kapolsek Jabung.
(sekjbgresma)