BANTUL – Inovasi dalam pengembangan sumber daya manusia kembali digaungkan jajaran kepolisian. Kali ini, Brigadir Jenderal Polisi Dr. (C) Susetio Cahyadi, C.FR.A., C.S., S.I.K., M.M., M.H. memimpin langsung pelatihan Tes Potensial Sel di Aula Polres Bantul, pada Senin (2/6/2025).
Kegiatan ini dihadiri Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih dan Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari. Turut hadir pula jajaran OPD, peserta Sespimmen Dikreg-65 gelombang 1, serta elemen masyarakat.
Pelatihan Tes Potensial Sel mengusung pendekatan ilmiah berbasis kinesiologi, cabang ilmu yang mempelajari pergerakan tubuh manusia secara fisiologis, psikologis, dan sosial. Metode ini merujuk pada teori yang pertama kali diperkenalkan Profesor Goodheart dari Harvard University.
“Tes Potensial Sel ini berfungsi melatih konektivitas antara pikiran, tubuh, dan emosi. Tujuannya adalah mengaktifkan sel-sel positif dalam tubuh untuk merespons tekanan dan tantangan secara konstruktif,” ujar Brigjen Pol Susetio, Selasa (3/6/2025).
Dalam paparannya, Brigjen Susetio menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat relevan diterapkan di berbagai sektor, khususnya dalam konteks kepemimpinan, pelayanan publik, dan pengambilan keputusan.
Menurutnya, Tes Potensial Sel bukan sekadar metode kebugaran atau teknik relaksasi, melainkan pendekatan ilmiah untuk memahami dinamika tubuh dalam menghadapi tekanan pekerjaan maupun kondisi sosial yang kompleks.
“Kita tidak hanya berbicara tentang otot, tetapi juga respons bawah sadar tubuh terhadap rangsangan. Bila seseorang mampu mengelola potensi ini, maka performa kerjanya bisa meningkat secara signifikan,” tegas jenderal bintang satu itu.
Para peserta pelatihan tampak antusias mengikuti setiap sesi, baik dalam teori maupun praktik. Mereka diajak melakukan uji sederhana untuk mengukur keseimbangan energi tubuh, mengenali titik tekanan yang memengaruhi performa, hingga teknik pemulihan alami berbasis kinesiologi.
Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari menyampaikan apresiasi atas kehadiran Brigjen Pol Susetio di Kabupaten Bantul, serta menyambut baik pelatihan yang dinilai membuka wawasan baru dalam pendekatan pengembangan sumber daya manusia.
“Kami berharap metode ini dapat diadopsi di lingkungan kerja, terutama untuk membangun SDM yang lebih adaptif, tangguh, dan sadar akan potensi dirinya,” ungkap Kapolres AKBP Eka.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program penguatan kapasitas peserta Sespimmen serta inisiasi pendekatan human capital berbasis ilmu pengetahuan dalam institusi kepolisian. Brigjen Pol Susetio juga menyampaikan harapannya agar ilmu ini terus dikembangkan dan menjadi bagian dari sistem pelatihan di berbagai instansi.
“Ilmu pengetahuan tidak berhenti di laboratorium. Ia harus diterjemahkan menjadi manfaat nyata bagi peningkatan kinerja individu dan organisasi,” pungkas Brigjen Susetio. (*)