Malang – Kapolsek Singosari Kompol Masyhur Ade S.I.K M.H berikan penyuluhan kepada para santri di Ponpes Al Islahiyah untuk menjadi duta anti-bullying dalam upaya mengantisipasi terjadinya aksi perundungan di lingkungan pondok pesantren. ( 20/03/2024 )
“Anak-anakku sekalian harus tumbuh menjadi anak yang bahagia dan sehat. Jangan biarkan ada bullying terjadi di antara kalian. Mari saling mengingatkan satu sama lain,” katanya saat bertemu dengan ratusan santri Pondok Pesantren Islahiyah Kelurahan Pagentan Kec. Singosari
Peristiwa tindak kekerasan berujung pada kematian santri asal Banyuwangi yang menuntut ilmu di salah satu pesantren di Kediri, menjadi pengingat untuk semua. Tidak ada toleransi pada berbagai bentuk perundungan dan tindak kekerasan.
Ia meminta kepada para santri agar melaporkan kepada pengurus pesantren apabila terjadi perundungan di lingkungannya.
“Kita harus menjaga nama baik Pesantren ataupun nama kecamatan kita Singosari yang dijuluki Kota Santri. Kita kedepankan akhlak luhur yang telah diteladankan Kanjeng Nabi Muhammad SAW,” tutur Kapolsek Singosari.
Dalam kegiatan itu, para santri juga diperkenalkan dengan materi anti-perundungan, di antaranya tentang ragam perundungan. Mulai dari perundungan verbal, sosial, mental, digital dan fisik.
“Sosialisasi anti-bullying salah satu program prioritas Kapolsek Singosari dikalangan dunia pelajar baik itu sekolah maupun pesantren. ” mari libatkan semuanya, para pelajar sendiri, pengajar, hingga orang tua,” Imbuh Kapolsek Singosari Kompol Masyhur Ade S.I.K., M.H