MALANG – Polres Malang menggelar Gerakan Pangan Murah di dua titik, yakni Kecamatan Kepanjen dan Kecamatan Dampit. Ribuan warga antusias membeli beras murah yang disalurkan lewat kerja sama antara Polri, Perum Bulog, dan pemerintah desa setempat.
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi itu menyalurkan total 10 ton beras medium SPHP kemasan 5 kilogram. Setiap paket dijual seharga Rp58 ribu.
Di Kecamatan Kepanjen, pasar murah dipusatkan di Gudang Penimbangan Tebu, Desa Sengguruh. Sebanyak 988 paket beras ludes terjual.
Sedangkan di Kecamatan Dampit, kegiatan dipusatkan di Balai Desa Srimulyo dan kediaman warga, dengan penjualan 1.000 paket beras yang juga habis diborong warga.
Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap kebutuhan masyarakat.
“Polri bersama Bulog berkomitmen membantu masyarakat melalui Gerakan Pangan Murah ini. Respon warga sangat positif, terbukti hampir10 ton beras yang kami siapkan habis terjual,” ujar Bambang, Sabtu (30/8).
Menurutnya, kegiatan pangan murah ini menjadi solusi nyata untuk menekan harga kebutuhan pokok yang kerap memberatkan warga.
“Kami memahami kondisi masyarakat, khususnya para buruh tani dan warga kecil yang terdampak fluktuasi harga beras. Karena itu Polres Malang hadir dengan program pangan murah agar kebutuhan pokok bisa lebih terjangkau,” jelasnya.
Bambang menambahkan, kegiatan ini tidak hanya sebatas penyaluran beras murah, tetapi juga sebagai sarana mendekatkan Polri dengan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa Polri hadir bukan hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam membantu masyarakat di bidang sosial dan ekonomi,” ungkap Bambang.
Ia juga memastikan kegiatan semacam ini akan terus diupayakan berlanjut.
“Kami menerima banyak masukan dari masyarakat yang berharap kegiatan ini bisa digelar secara rutin. Polres Malang tentu akan terus berkoordinasi dengan Bulog dan pemerintah daerah agar program ini berkesinambungan,” tutur Bambang. (u-hmsresma)
