MALANG – Tiga hari sejak insiden tragis terseretnya tiga santri oleh ombak di Pantai Balekambang, Kabupaten Malang, upaya pencarian yang dilakukan oleh Kepolisian Resor Malang, Polda Jawa Timur, bersama tim gabungan akhirnya membuahkan hasil. Seluruh korban berhasil ditemukan dan dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.
Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar, mengatakan korban terakhir yang diketahui bernama Muhammad Fahmi Sirrillah (15), ditemukan pada Jumat (11/4/2025) sekira pukul 14.38 WIB oleh tim Search and Rescue Unit (SRU) I laut menggunakan kapal karet milik Tagana.
Jenazah ditemukan dalam keadaan mengapung sekitar 4 mil laut dari lokasi awal kejadian, tepatnya di perairan sebelah barat Pantai Rantai Wulung, wilayah hutan RPH Sumbermanjing Kulon, Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur.
“Korban langsung dievakuasi ke darat dan dibawa ke RSSA Malang untuk pemeriksaan medis dan proses identifikasi,” kata AKP Bambang Subinajar saat dikonfirmasi di Polres Malang, Jumat (11/4) sore.
AKP Bambang menjelaskan, korban Fahmi diduga merupakan satu dari tiga santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, yang dilaporkan hilang pada Rabu (9/4/2025) lalu saat berenang di kawasan palung laut Pantai Balekambang.
Ia dikenali melalui ciri-ciri fisik berupa gelang di tangan kiri, kalung liontin berbentuk taring, dan bekas luka jahitan di pelipis kanan.
“Sebelumnya, dua korban lain atas nama Yasir Arafat Inninawa dan Lutfi Munawar telah lebih dulu ditemukan pada pagi hari di perairan sekitar lokasi kejadian,” jelasnya.
Proses pencarian melibatkan gabungan kekuatan dari Satpolairud Polres Malang, Polsek Bantur, Koramil 0818/12 Bantur, Basarnas, BPBD Provinsi Jawa Timur, Perumda Jasa Yasa, Perhutani, Tagana, dan unsur potensi SAR lainnya.
AKP Bambang menyebut bahwa kolaborasi lintas instansi menjadi kunci utama keberhasilan operasi ini. Pihaknya juga memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras semua unsur yang terlibat di lapangan sejak hari pertama.
“Ini adalah wujud sinergi kemanusiaan antara Polri, TNI, Basarnas, dan seluruh elemen SAR. Kami turut berduka atas musibah ini dan berharap keluarga korban diberikan ketabahan,” ujarnya.
Mengakhiri keterangannya, AKP Bambang turut mengimbau masyarakat, khususnya wisatawan, agar lebih waspada saat beraktivitas di kawasan pantai selatan.
“Pantai selatan memiliki karakter ombak yang tinggi dan arus kuat. Kami mengingatkan wisatawan agar mematuhi rambu larangan, tidak berenang di zona berbahaya, dan selalu mendahulukan keselamatan,” tegasnya. (u-hmsresma)